Selasa, 15 November 2011

Rumah Eksperimen

Rumah Eksperimen (arsitek: azhari winandi, st)
Rumah eksperimen masih berupa konsep desain rumah untuk seorang teman.

Rumah Tumbuh Banyak Teras

Desain rumah tinggal (arsitek: azhari winandi, st)  
Salah satu desain rumah untuk seorang teman. semoga terwujud, bro :). aamiin

Redesain Ruko 10 Pintu Menjadi Bangunan Pendidikan

Redesain Ruko (arsitek: azhari winandi, st)
Desain ini masih merupakan proposal usulan pengembangan Redesain ruko 10 pintu di Kabupaten Sintang, Kalbar. Sesuai keinginan klien yang ingin menonjolkan arsitektur islam maka redesain ini pun mengambil tema klasik timur tengah.

Jumat, 21 Oktober 2011

Usulan Desain Kantor Instansi Pemerintah di Kalimantan Barat

Proposal Usulan Desain (arsitek: azhari w, ST)
Desain ini merupakan proposal usulan awal bangunan publik / pemerintah di Kalimantan Barat. Sengaja tidak saya lanjutkan, karena saya mencium adanya gelagat dan tindakan kotor di balik pekerjaan ini nantinya. Berita baiknya, hal ini ikut menambah pengalaman dan mempertajam insting saya dalam menerima job. Semoga saya tetap berada dalam lindunganNYA. aamiin. 

Rumah Anti Gengsi

Gengsi, kata itulah yang menjadi pemacu masayrakat untuk mewujudkan rumah impian mereka. Gengsi yang saya maksud di sini adalah gengsi untuk memiliki rumah besar, gengsi untuk memiliki rumah modern minimalis, gengsi untuk memiliki rumah dengan tampak luar yang keren abis dan gengsi-gengsi lain yang lebih mementingkan tampilan luar dengan mengorbankan kualitas ruang dalamnya.

Rumah anti gengsi ini saya tujukan bagi masyarakat kelas bawah yang ingin membangun rumah dilahan sempit dengan luasan 6 m x 12 m. Desain rumah ini dibuat sederhana dan menggunakan material tanpa finishing untuk lebih menghemat biaya.   Tampilan jujur pada rumah anti gengsi terlihat eksotis dengan diselingi beberapa rumpun tanaman bambu sebagai sumber oksigen bagi lingkungan sekitar. Melalui rumah anti gengsi ini saya mencoba memasyarakatkan arsitektur, karena bagi saya arsitektur itu untuk semua kalangan.

Rumah anti gengsi (arsitek: Azhari Winandi, ST)

Ide & Konsep Rumah Ideal Bagi Keluarga Kecil

Begitu menikah, kebanyakan keluarga kecil ingin segera memiliki rumah sendiri. Namun keinginan mereka tersebut terkendala dengan mahalnya harga membangun rumah dan rendahnya kualitas ruang dari kebanyakan perumahan yang ada. Padahal sebenarnya, rumah idaman tersebut dapat dibuat secara bertahap atau lebih dikenal sebagai rumah tumbuh dan disesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada. Dalam membangun rumah tumbuh tersebut diperlukan perencanaan yang matang dan tidak terkesan tambal sulam dalam pengerjaanya.

Dengan bekerjasama dengan arsitek, mimpi desain rumah tumbuh tersebut dapat terwujud. Banyak orang berpendapat, menggunakan jasa arsitek itu mahal dan terkesan buang-buang uang saja. Padahal, dengan memakai jasa arsitek biaya pembangunan dapat dibuat lebih efektif, terperinci, terencana, dan pada ujungnya dapat lebih menghemat biaya. 

Rumah mungil bagi keluarga kecil (arsitek: azhari winandi, ST)
Melalui permasalahan tersebut, saya mencoba mengeluarkan ide&konsep untuk membangun rumah tumbuh yang ideal bagi keluarga kecil pada lahan seluas 10 m  x 20 m. Desain awal ini hanya memiliki ruangan seperti teras, r. keluarga, dapur, k. tidur utama, toilet, dan garasi dengan total luasan 45 m2. Desain rumah ini memang sengaja tidak memiliki ruang tamu, sehingga apabila pemilik ingin menerima tamu dapat memanfaatkan teras yang telah diolah menyatu dengan kolam ikan kecil. Dengan tidak adanya ruang tamu, maka ruang keluarga dapat direncanakan lebih luas dan lega sehingga juga dapat difungsikan sebagai ruang makan. Desain yang kompak, menekankan efektifitas ruang, dan pengalaman ruang yang kaya maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup penghuninya. Dengan demikian keinginan keluarga kecil untuk memiliki rumah sendiri dapat segera terwujud. 
  

Ide & Konsep Rumah Kost Sehat

Ide ini berawal dari perasa keprihatinan saya terhadap menjamurnya rumah kost bagi karyawan / mahasiswa /pelajar yang tidak sehat. Kebanyakan rumah kost yang ada di daerah padat sering melupakan masalah kesehatan dan psikologi para penghuninya. Misalnya, sirkulasi udara tidak lancar, tidak adanya ruang bersama sebagai sarana untuk menjalin keakaraban antar penghuni, dan ukuran dimensi ruang yang minim dan tidak manusiawi.

Melalui ide&konsep rumah kost sehat ini saya berusaha memunculkan kembali syarat hunian /  tempat tinggal yang sehat, yaitu memiliki sirkulasi udara yang lancar, memiliki pencahayaan yang cukup, adanya ruang bersama untuk menciptakan kondisi akrab, dan ukuran dimensi ruang yang ideal bagi manusia.

Rumah Kost Sehat (arsitek: Azhari Winandi, ST) 


Oleh karena rumah kost sehat ini masih berupa ide&konsep awal saja, maka saya tidak dapat menceritakan lebih jauh mengenai detil desainnya. Seandainya teman-teman pengunjung blog ini berminat untuk mendirikan usaha rumah kost sehat ini maka dapat menghubungi saya untuk mendapatkan gambaran lebih jauhnya. 

Terima Kasih

Selasa, 11 Oktober 2011

Rumah Berani Masuk Angin

Desain kami yang satu ini berhasil masuk nominasi 18 besar dan diterbitkan Seri Rumah Ide dalam 31 Desain Terbaik Dalam Hasil Lomba Desain Rumah Mungil Hijau + Konsep Perancangan.
Rumah Berani Masuk Angin (arsitek: Ricky & Azhari)

Pemanfaatan lahan secara maksimal pastinya ingin dilakukan setiap pemilik lahan. Namun, memanasnya iklim global saat ini menuntut setiap orang untuk lebih menghargai alam. Rumah Berani Masuk Angin merupakan kombinasi pemanfaatan alam yang memihak pada lingkungan dengan perbandingan KDB 40:60. Konsep hijau diterapkan secara penuh pada penataan lansekap dan tata ruang. Masuk Angin menunjukkan bahwa rumah ini tidak memerlukan penghawaan buatan karena aliran udara bebas keluar dan masuk dengan leluasa.

Efektifitas Bebas Pada Ruang Terbatas

Dengan keterbatasan lahan, arsitek merancang hunian dengan komposisi ruang seefisien mungkin. Desain yang terbuka memberi rasa bebas dan pandangan tidak terbatas sehingga ruangan berukuran 2 x 4 meter pun terasa luas. Mungil memang berarti kecil, namun dengan pemanfaatan ruang tanpa sekat, rumah mungil tidak harus sumpek dan sempit. Furniture pun dibuat efektif untuk menyiasati ruang yang tidak terlalu luas.

Konsep massa diawali dengan komposisi ruang yang memasukkan pusaran angin ke tengah bangunan. Diharapkan dengan memberikan lubang sirkulasi di tengah bangunan dapat memasukkan penghawaan dan pencahayaan sebanyak-banyaknya. Dengan demikian, prinsip reduce berhasil diaplikasikan karena mengurangi pemakaian pencahayaan dan penghawaan buatan. Rumah hijau ini juga menerapkan penghematan energi aktif, menggunakan teknologi panel surya, mengolah air limbah, dan memanfaatkan biogas dari penguraian septic tank.

Tampilan Monumental Rumah Mungil Hijau

Tampilan fasade berusaha menonjolkan karakteristik material dengan jujur. Sebuah bidang besar sebagai secondary skin mendominasi tampak hunian sehingga terkesan monumental. secondary skin ini disusun dari bilah-bilah kayu yang disusun vertikal setinggi bangunan yang berguna sebagai pelindung panas dan visual. Bagian dalam kulit bangunan berupa jajaran kaca nako yang dimodifikasi sehingga dapat diputar dari segala arah.

Elemen beton yang lebih berat justru menjadi aksen pada tampilan rumah sehingga memberi variasi tekstur dan warna. Beton dibiarkan natural dan alami tanpa finishing. Hunian meski berkesan monumental, namun tetap terkesan ringan dan trnsparan di saat yang bersamaan.



catatan: artikel ini dibuat dan diterbitkan oleh seri rumah ide (imelda akmal architecture writer) 

Exotica Tanaman Bambu

Siapa yang tidak mengenal tanaman bambu? Mulai dari kegunaannya sebagai tanaman hias dalam taman hingga pemanfaatan bagian tanaman sebagai elemen interior dan eksterior, kerap kali mudah kita jumpai di sekitar kita.

Karakteristik Tanaman Bambu

Walau pada umumnya relatif mudah dibedakan dari tanaman lainnya, tanaman bambu ternyata merupakan jenis tanaman yang cukup banyak jenisnya, yaitu sekitar 92 genus dengan 1000 spesies jenis yang sudah teridentifikasi. Sebagai salah satu jenis tanaman yang mudah tumbuh dan dipelihara, Bambu merupakan tanaman yang cepat dalam pertumbuhannya. Berdasarkan referensi dari sebuah hasil peneltian di Jepang, tanaman bambu yang ditanam di tanah yang subur dan iklim yang sesuai dengan jenisnya, akan tumbuh 47,6 inchi dalam 24 jam. Untuk kondisi yang relatif sesuai, dapat tumbuh berkisar minimal 30 cm per 24 jam. Oleh karena ini, setidaknya dibutuhkan waktu selama dua bulan untuk melihat apakah tanaman bambu tumbuh baik atau tidak.

Secara garis besar, tanaman bambu dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu jenis merumpun dan menjalar (runners). Untuk jenis merumpun inilah yang banyak menjadi tanaman penghias taman rumah atau perkantoran. Sosoknya yang rimbun dikarenakan oleh anakan baru tidak tumbuh terlalu jauh dari induk tanaman. Untuk golongan menjalar, tanaman akan menjadi terlalu rimbun dan menyebar cukup luas. Hal ini disebabkan oleh tumbuhnya anakan baru yang relatif jauh jaraknya dari induknya. Umumnya jenis ini jarang digunakan pada taman dengan luas area yang sempit, karena penyebarannya yang relatif cepat dan akan mengganggu keberadaan tanaman atau bangunan taman disekitarnya. Dan jenis ini pula yang umumnya dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan produk-produk interior atau produk kerajinan.

Jenis tanaman bambu yang sering kita jumpai pada taman adalah .Bambu Jepang (Phylliastachis aurea) yang biasanya digunakan sebagai pagar atau tanaman penahan angin,, Bambu Kuning (Bambusa vulgaris) yang umumnya digunakan sebagai tanaman penutup dinding dan aksen warna kuning pada taman, Bambu Daging(Bambusa venticossa) yang digunakan sebagai tanaman penahan erosi dan penghasil batang bambu besar untuk kerajinan, Weeping Willow (Salix babylonica) yang berasal dari Cina dan bisanya ditanaman di area pinggir sungai serta Bambu Jepang/Bambu Hoki (Dracaena sanderiana) yang biasanya dijadikan tanaman hiasan meja untuk mendatangkan hoki jika diletakkan di sudut ruangan.

Bambu Jepang (Phylliastachis aurea)

Bambu Kuning (Bambusa vulgaris)
Bambu Jepang/Bambu Hoki (Dracaena sanderiana)

Dari bagian bambu yang perlu diperhatikan adalah pada sisik pelepah batangnya atau duri-duri daunnya harus diwaspadai jika terkena kulit. Umumnya sisik dan duri tersebut dapat menyebabkan gatal atau alergi. Maka, jangan lupa menggunakan sarung tangan saat berkebun atau cucilah tangan dengan sabun jika terkena sisik dan duri tersebut.

Banyak Manfaat dari Bambu

Bambu dalam taman mempunyai cukup banyak manfaat. Selain kesan asri dan nyaman pada tanaman bambu yang rimbun, tanaman ini dapat berfungsi sebagai pagar hidup rumah, pengontrol erosi tanah, penyimpan air, pemecah angin kencang, hingga kegunaan lainnya yaitu dipercaya dapat menyembuhkan sakit dan mendatangkan rejeki yang baik. Selain itu kehadiran tanaman bambu dapat meningkatkan kualitas taman dengan menempatkannya sesuai dengan kaidah zen.

Fungsi yang ada akan sangat terkait dengan jenis tanaman yang digunakan. Sebagai tanaman pagar, tanaman ini dapat bertahan cukup tahan lama, yaitu berkisar 15-20 tahun dan setelah itu tanaman dapat diregenerasikan ke tanaman yang lebih muda. Fungsi lainnya yang mulai dikembangkan adalah dengan membuat pupuk kompos dari cacahan daun bambu dan cocok untuk media tanaman hias dalam pot.

Banyak pendapat bahwa jenis tertentu tanaman bambu yang besar dan merumpun, kerap kali diidentikkan dengan kehadiran makhluk halus dan menyeramkan. Tetapi kadang kala sosoknya yang rimbun sering dianggap menjadi sarang ular atau binatang lainnya. Dilihat dari pengaruh energi yang ada, pada umumnya tanaman bambu berpengaruh baik jika ditanam di halaman depan rumah, dan diletakkan di sebelah kiri saat memasuki rumah. Kehadiran bambu tersebut ternyata dipercaya dapat menjaring energi negatif yang datang dari luar sehingga energi positif saja yang masuk ke dalam rumah. Jenis tanaman bambu yang direkomendasikan untuk digunakan adalah jenis Bambu Kuning (Bambusa vulgaris) yang dipercaya dapat menetralisir energi negatif dan penghalang datangnya santet. Selain itu juga untuk mendatangkan rejeki dan kesehatan bagi pemilik rumah.

Tips Penanaman dan Pemeliharaan

Bambu merupakan jenis tanaman yang mudah perawatannya dan menyenangi area yang mempunyai sinar matahari penuh atau sedikit naungan. Sebagian kecil ada yang menyenangi daerah naungan. Sebagian besar bambu tidak tahan terhadap kekeringan, tetapi hidup optimal pada tanah yang remah dan mudah dilalui air. Pemupukan yang dilakukan relatif mudah dengan jenis pupuk yang mudah didapat. Umumnya hanya dengan pupuk NPK seimbang dengan sesekali diselingi dengan jenis pupuk yang kaya akan unsur Nitrogen, dapat diberikan 2-4 kali dalam setahun. Akan lebih baik lagi jika jenis pupuk yang digunakan adalah jenis pupuk lambat urai (slow release).

Untuk kegiatan perawatan lainnya, penyiangan terhadap gulma yang berkompetisi dengan tanaman bambu dapat dilakukan minimal sekali dalam 1-2 bulan. Untuk menekan pertumbuhan gulma juga dapat dengan tidak menyiangi daun bambu yang berguguran, selain itu kandungan silika yang ada di daun dapat digunakan oleh pertumbuhan tanaman dikemudian hari.

Untuk penanganan hama dan penyakit tanaman, daun yang terkena penyakit dapat dibuang dan dipisahkan dari yang sehat. Serta untuk menekan tingkat penyerangan, berikanlah pestisida sesuai dengan dosis dan tata cara perlakuan yang disarankan.

Hal penting untuk dilakukan dalam menanam bambu adalah memberikan ring kawat pada bola akar agar pertumbuhannya tidak menjalar terlalu jauh. Diameter ring kawat dapat sejauh minimal setengah meter dari batang bambu terluar sehingga tersedia tempat untuk pertumbuhan tunas baru. Setelah cukup padat, lakukanlah penjarangan tanaman dengan cara pemisahan anakan.

Yuk kita mulai berkebun.


Catatan: Aritikel ini dibuat dan diterbitkan oleh Majalah ASRI 2009

hallo semua!!

selamat datang di blog pribadi saya. ke depannya blog ini akan saya ini dengan berbagai cerita, pemikiran, pengalaman, dan tentang dunia arsitektur (sesuai dengan profesi saya)....selamat menikmati. best regards, trims